SEWA INNOVA SEMARANG – Seperti yang kita ketahui bahwa masalah umum pada kendaraan listrik long range adalah SPBU, maaf maksud kami SPKLU atau fast charging station, jangan sampai kita pergi dari semarang ke malang yang bisa di tembuh dalam waktu 4-5 jam menjadi 1 hari karena menginap di hotel hanya untuk sekedar menumpang charge mobil listrik. Sebenarnya itu adalah masalah global karena transisi EV memang harus membentuk sebuah ekosistem yang baru.
Di Indonesia sendiri yang termasuk giat menghadirkan SPKLU adalah Hyundai, karena mereka adalah salah satu produk yang cukup banyak menjual varian EV secara resmi, namun seiring waktu perusahaan lain juga ikut dan nampaknya ada kemungkinan perusahaan non otomotif juga akan ikut meramaikan nantinya.
Kita beralih ke luar negeri, dimana Mercedes-Benz siap melakukan investasi besar-besaran untuk membangun 10 ribu titik fast charging station mobil di Amerika, Eropa, dan China, pada tahun 2030. “Kami akan memulai konstruksi di Amerika Utara tahun ini, menargetkan 2.500 titik pengisian daya di 400 lokasi di sebagian besar negara bagian AS dan Kanada pada 2027.
Menurut survei menunjukkan bahwa konsumen di seluruh dunia enggan membeli mobil listrik karena kelangkaan infrastruktur pengisian daya. Dari data dari National Renewable Energy Laboratory pada Juli 2022, Amerika Serikat memiliki sekitar 140 ribu pengisi daya mobil listrik publik.
Sedangkan di Eropa, di mana Mercedes-Benz menjadi bagian dari usaha patungan pengisian daya dengan Volkswagen, BW, Ford, dan Hyundai, memiliki 375 ribu titik pengisian daya pada akhir 2021, menurut Studi MicKinsey. “Namun, wilayah tersebut membutuhkan setidaknya 3,4 juta titik pengisian pada tahun 2030 untuk memenuhi perkiraan kenaikan permintaan.