SEWA INNOVA SEMARANG – Pasar kendaraan listrik (EV) global terus berkembang, tetapi sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh permintaan yang meningkat di China. Sebaliknya, pasar di Amerika Utara dan Eropa mengalami stagnasi.
Untuk periode Januari-Mei, China mengalami pertumbuhan sebesar 31% dari tahun ke tahun dan peningkatan sebesar 36% hanya pada bulan Mei. Sebagai perbandingan, Amerika Utara dan Eropa hanya mengalami kenaikan sebesar 5% dan 4% pada periode Januari-Mei. Pada bulan Mei, Eropa dan Amerika Utara justru mengalami penurunan penjualan masing-masing sebesar 9% dan 3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, pasar global mencatat peningkatan kuat sebesar 20% untuk kedua periode – Januari-Mei dan bulan Mei saja. Namun, hal ini justru menyoroti seberapa jauh China berada di depan dalam hal elektrifikasi mobil – secara efektif menggerakkan seluruh industri. Pasar EV China menyumbang lebih dari 50% dari penjualan global, yang berjumlah 5 juta pengiriman dari Januari hingga Mei tahun ini.
Faktor-faktor yang Mendorong Pertumbuhan di China antara lain :
1. Subsidi dan Insentif Pemerintah : Pemerintah China telah memberikan berbagai subsidi dan insentif bagi produsen dan konsumen EV, yang mendorong adopsi yang lebih cepat.
2. Investasi Besar dalam Infrastruktur : China telah secara agresif membangun infrastruktur pengisian daya, membuatnya lebih mudah bagi konsumen untuk menggunakan EV.
3. Inovasi dan Produksi Lokal : Produsen EV China seperti BYD dan NIO terus berinovasi dan memproduksi model EV yang lebih terjangkau dan berkualitas tinggi.
Para analis percaya bahwa hambatan ekonomi di Amerika Utara dan Eropa merugikan penjualan EV bersama dengan menurunnya insentif. Pengenalan tarif yang lebih tinggi pada impor EV China di AS dan UE telah mengakibatkan permintaan yang lebih rendah untuk EV karena sebagian besar di antaranya diimpor dari China.
Meskipun ada tantangan, beberapa produsen kendaraan listrik China, seperti BYD, yakin akan kemampuan mereka untuk menyerap biaya tambahan. BYD dikenakan tarif yang lebih rendah dibandingkan produsen China lainnya dan telah memperluas kehadirannya di Eropa.
Perang dagang yang semakin memanas antara China dan UE menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan industri otomotif global. Bagaimana perselisihan ini akan diselesaikan masih harus dilihat, tetapi pada titik ini kedua belah pihak tampaknya tidak mau membuat konsesi apa pun.
Dengan demikian, pasar EV global terus berfluktuasi, dengan China memimpin jalan sementara Amerika Utara dan Eropa perlu menemukan cara untuk mengatasi tantangan mereka agar dapat mengejar ketertinggalan dalam elektrifikasi kendaraan.